You need to enable javaScript to run this app.

DESA ADAT PANGLIPURAN

  • Selasa, 05 Maret 2024
  • Staff Humas
  • 0 komentar
DESA ADAT PANGLIPURAN

Oleh: Dra. Sholihah (Kepala SMP Islamic Qon)

Minggu ini awal maret 2024  Bapak Ibu dewan guru SMP ISLAMIC QON membersamai siswa siswi kelas 9 pada acara Study Wisata ke Pulau Dewata Bali. Ada perbedaan jadwal di hari pertama antara guru dan  siswa.

Pada hari pertama jadwal obyek wisata untuk bapak ibu guru adalah desa adat Panglipuran kabupaten Bangli Bali. Mengapa destinasi satu ini harus dikunjungi??? tentu sangat beralasan karena Desa Panglipuran adalah desa yang bersih, disamping itu Desa ini sangat unik dan memiliki banyak julukan diantaranya disebut sebagai desa adat, desa budaya dan desa wisata. Oleh karena itu kami bersama rombongan berwisata sekaligus ingin observasi secara lansung, ingin melihat, mengamati, mencermati, dan belajar bagaimana budaya dan  cara menjaga lingkungan sebersih itu. Maka  tidak salah jika desa ini dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih sedunia.

Desa ini disebut desa adat karena warganya sangat mematuhi adat istiadat setempat yang diyakini secara turun temurun oleh para leluhurnya.

Begitu rombongan bus masuk di pertigaan menuju desa Panglipuran yang berada di Kawasan pedesaan di kabupaten Bangli, suasananya sudah terasa. Desa ini memiliki tatanan yang spesifik dari struktur desa tradisional yang mampu menampakkan wajah yang asri dan  rapi. Kanan kiri tepi trotoar terdapat tanaman rerumputan  menghijau bak permadani menghampar sepanjang pinggiran jalan yang sangat menyejukkan pandangan kami .Di sepanjang jalan itu mata kami tidak menemukan satupun sampah melenggang, pot bunga warna warni tertata berderet di setiap depan rumah seakan sebagai pagar . Kendaraan kami semakin masuk suasana semakin tenang, hening jauh dari hiruk pikuknya suara kendaraan bermotor. Ternyata memang ada aturan tersendiri bahwa masuk ke desa ini tidak diperkenankan pakai motor. Aturan ini juga berlaku bagi warga setempat dan ini ditaati oleh seluruh warga sehingga desa ini jauh dari polusi.

Mengapa desa ini sangat bersih? Lantaran ada konsep palemahan yg dimaksud palemahan adalah konsep hubungan manusia dengan lingkungan, kata Bli Made Agus Susila selaku guide tour kami.

Konsep ini telah  tertanam dalam hati para warga. Oleh karena itu warga tidak akan membuang sampah sembarangan karena manusia dan alam hubungannya harus benar-benar dijaga.

Ada kesepakatan bersama jika ada warga yang tidak ikut bergotong royong kebersihan maka akan dikenakan denda adat yaitu membayar uang Rp 500. Disini jika warga diberi pilihan membayar denda atau ikut gotong royong kebersihan, pasti mereka lebih memiih ikut bergotong royong  kebersihan meskipun dendanya sangat ringan yaitu membawa uang Rp. 1. 000 masih dapat kembalian Rp. 500. Ini sungguh sangat tidak bernilai, namun bagi mereka ketika abstain, itu adalah sebuah aib yang sangat memalukan! . ….Subhanalloh… luar biasa karakternya sudah mandarah daging.

Nah karakter yang demikian inilah yang perlu kita contoh, andai kita semua sebagai warga negara tertanam karakter seperti ini tentu semua menjadi aman,dan permasalahan lingkungan, banjir ,longsor tidak akan terjadi.

Penanaman karakter ini senada dengan kurikulum Merdeka yang digagas oleh Kemendikbud pada tahun 2020 dengan program 30 % kurikulumnya adalah proyek P5 yaitu proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang mempunyai 6 dimensi :

  1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
  2. Kebinekaan Global
  3. Mandiri
  4. Bergotong Royong
  5. Bernalar Kritis
  6. Kreatif

Dengan P5 diharapkan siswa siswi tertanam karakter 6 dimensi diatas.

Nah SMP ISLAMIC QON adalah sekolah penggerak tahap 1 tentu berkunjung ke desa panglipuran sangatlah bersinergi dengan kurikulum yang sedang diimplementasikan di sekolah. Penanaman karakter tidaklah mudah namun butuh proses Panjang dan pendampingan dari seluruh warga sekolah untamanya guru sebagai pelopor transformasi seluruh budaya positif yang diterapkan.

 Tata ruang di Panglipuran dikenal dengan Tri Mandala yang terdiri dari 3 zona:

  1. Mandala Utama: zona ini bisa diartikan sebagai tempat suci, tempat pemujaan atau sembahyang yaitu bangunan pura yang berada di bagian depan. Apabila para tamu datang pastilah zona ini yang pertama dilewati.
  2. Mandala madya bagian Tengah wilayah desa. Zona ini merupakan rumah-rumah hunian warga. Di sana terdapat 76 rumah yang pintunya berhadap-hadapan, dan yang paling unik disini adalah di setiap rumah ada tata ruang yang diatur oleh adat yakni harus ada 3 unsur bangunan yang model atau bentuk bangunannya maupun bahannya  tidak boleh dirubah. Apa saja 3 unsur bangunan itu? 
  • Angkul – angkul/ gapura

Yaitu pintu masuk utama atau gapura yang ada di bagian depan rumah. Bentuk atau model gapura ini sudah paten tidak boleh dirubah dengan model yang lain, begitu juga bahan bangunannya. Bagian badan gapura dari batu bata sedangkan  bagian atapnya dari bahan kayu

  • Pawon atau dapur

Dapur ini harus mengandung 3 unsur yaitu didalam dapur harus ada tempat tidurnya. Mengapa demikian? menurut keyakinan mereka jika tidur di dalam pawon maka akan terhindar dari hal-hal yang negatif. Dan dinding pawon harus dari bahan pring.

  • Sanggah pemarajan, tempat menata saji-sajian , untuk acara 3 bulanan 6 bulanan dan acara lainya. Semewah dan sekeren apapun rumah warga Panglipuran jika tidak ada sanggah pemarajan maka tidak akan bisa melakukan acara pernikahan. Begitulah menurut keyakinan yang dianut oleh para warga panglipuran.
  1. Nista mandala, zona ini merupakan zona pemakaman yang berada di bagian belakang area Desa.

Demikian eksplorasi kami tentang desa adat panglipuran. Dari semua yang kami lihat, amati dan kami dengar maka pelajaran yang dapat kami petik adalah

  1. Betapa pentingnya sebuah keyakinan, keyakinan merupakan dasar utama dalam melaksamakan segala sesuatu. Dari keyakinan yang kuat itulah maka segalanya akan dilaksanakan drngan sepenuh hati. Oleh karena itu dalam agama islam pondasi pertama yang diajarkan adalah tentang ketauhidan, untuk menanamkan sebuah keyakinan tentang ketuhanan, keesaan Allah. Dari keyakinan maka kita laksanakan rukun islam dan rukun iman dengan sepenuh hati.
  2. Komitmen. Warga desa panglipuran mempunyai komitmen sangat tinggi. Dari komitmen inilah maka aturan-aturan yang dibuat bisa berjalan sesuai degan yang diharapkan.
  3. Menghargai dan menjunjung tinggi Adat istiadat nenek moyang dan leluhurnya.

Ada peribahasa mengatakan dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung yang artinya di mana kita berada maka kita harus menghargai adat istiadat dan aturan yang berlaku. Mungkin peribahasa inilah yang pantas untuk menggambarkan warga desa Panglipuran. Karena sangat taat dan menghargai adat yang berlaku, maka konsep yang diterapkan dengan mudah dilaksanakan.

Semoga kita semua dapat terinspirasi …….SMP ISLAMIC QON religious, berkarakter dan berprestasi.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Artikel Terkait

Dra. Hj. Sholihah

- Kepala Sekolah -

Para pengunjung situs yang berbahagia, kami ucapkan selamat datang di situs SMP ISLAMIC QON GKB GRESIK ini. Bahwasanya kami...

Jadwal Sholat


print-jadwal-sholat

Guru
Semua Guru
Banner
Facebook
Instagram